1. Tahapan untuk menjinakkan bakalan kacer
Bakalan kacer yang kami maksud di sini adalah kacer mudah tangkapan hutan maupun kacer bakalan hasil penangkaran. Untuk kacer bakalan hasil penangkaran tentunya lebih mudah karena sudah mau ngevoer. Anda tinggal mengadaptasikannya di lingkungan barunya. Kalau kacer tangkapan hutan pasti akan mengalami stress saat melihat orang, keramaian, mendengar suara gaduh, suara motor, dan lain-lain. Untuk kacer muda tangkapan hutan, anda sebaiknya melatihnya untuk makan voer dulu. Cara melatih kacer bakalan yang belum mau ngevoer salah satunya adalah sebagai berikut :
- Voer dilembutkan terlebih dahulu. Kemudian campurkan dengan kroto dan sedikit air. Setelah tercampur, pada bagian atasnya diberi taburan kroto sebagai pemancing.
- Voer dihaluskan kemudian dicampur dengan ulat hongkong (UH) yang telah dipotong kecil-kecil. Atau bisa juga dicampur dengan potongan perut jangkrik yang sudah dipotong kecil-kecil. Tambahkan sedikit air dan aduk. Setelah tercampur, taburi bagian atasnya dengan kroto. Pakan siap diberikan pada kacer bakalan.
2. Terapi Agar Kacer Bakalan Rajin Bunyi
Untuk tahapan ini anda harus memperhatikan pemberian pakan ekstra (EF) untuk kacer bakalan anda. Tentu EF yang mengandung protein yang tinggi, seperti jangkrik atau cacing tanah, atau belalang. Variasi pakan EF cukup menentukan dalam membentuk kacer bakalan agar rajin bunyi. Anda bisa mengkombinasikan pemberian jangkrik dan cacing tanah secara proporsional. Misalnya anda memberikan porsi jangkrik seperempat dari porsi cacing tanah. Begitu juga sebaliknya.
Ilustrasinya, anda bisa memberikan jangkrik sebanyak 4 ekor, maka cacing yang diberikan cukup 1 ekor saja. Dan jika anda memberi cacing 4 ekor, maka jangkriknya cukup 1 ekor saja. Mengapa demikian? Karena kacer bakalan justru akan mengalami OB karena jangkrik dan cacing tanah adalah sumber protein tinggi. Jika diberikan terlalu banyak dalam waktu yang bersamaan, maka kacer bakalan akan OB. Sedangkan untuk kroto, sebaiknya anda menghidari memberi kroto dulu. Anda fokus saja memberi pakan jangkrik dan EF dan voer. Saat memberi pakan jangkrik atau cacing tanah, anda bisa melakukannya sendiri dengan media lidi. Selain efektif, cara ini juga bisa mendekatkan hubungan batin antara kacer dengan anda (pemiliknya).
Lalu bagaimana dengan multivitamin? Apakah harus diberikan pada kacer bakalan? Sedangkan di alam liar kacer sudah mau berkicau tanpa multivitamin. Jawabannya adalah sebaiknya diberi multivitamin, karena saat di dalam sangkar maka kacer hanya bergantung pada pakan yang kita berikan. Berbeda ceritanya ketika burung masih di alam liar, karena sumber makanan tersedia dan nalurinya untuk mencari nutrisi tambahan masih normal. Tetapi saat di dalam sangkar, maka kacer hanya bergantung pada pakan dan nutrisi yang kita berikan. Untuk itu, berikan multivitamin secara rutin (2-3 kali seminggu) untuk mencukupi nutrisi yang dibutuhkan kacer bakalan dan menjaga kondisi kesehatannya.
Kemudian rawatan yang juga harus anda perhatikan adalah rawatan mandi dan jemur kacer bakalan. Untuk kacer bakalan memang sebaiknya dimandikan dan dijemur secara rutin setiap hari. Berapa kali memandikan kacer bakalan? Semua tergantung karakter masing-masing kacer. Tetapi saran kami adalah mandi setidaknya dilakukan 2 atau 3 kali sehari. Sedangkan untuk aktivitas jemurnya, anda bisa menjemur kacer bakalan selama 2 atau 3 jam. Tetapi jika anda sudah punya keyakinan dan hanya memandikan kacer 2 kali sehari saja, maka itu tidak masalah. Yang penting kacer harus selalu dalam kondisi segar.
Untuk pemasteran, anda bisa menggunakan media suara (mp3 dan audio) untuk melatih kacer bakalan agar rajin bunyi. Memaster kacer bakalan sudah menjadi aktivitas wajib bagi anda jika ingin kacer bakalan rajin berkicau. Untuk cara pemasterannya sendiri, ada banyak pilihan. Misalnya dengan suara mp3 masteran burung atau dengan menggunakan burung master langsung.
Semoga bermanfaat om,
Di sunting dari kicaukan.blogspot.com
No comments:
Post a Comment